take your time :)

Jumat, 15 April 2011

There's a Hole in My Sidewalk

tulisan ini saya ambil dari buku The Seven Habits of Highly Effective Teens


I
Aku sedang jalan. Ada lubang yang
dalam di tepinya. Aku terperosok
Aku tak berdaya. Itu bukan salahku.
Lama sekali baru aku bisa keluar.

II
Aku sedang di jalan yang sama. Ada lubang
yang dalam di tepinya. Aku pura-pura tidak
melihatnya. Lagi-lagi aku terperosok.
Tidak kusangka aku berada di tempat yang
sama lagi. Tetapi itu bukan salahku. Masih saja
lama sekali baru aku bisa keluar.

III
Aku sedang jalan di jalan yang sama. Ada lubang
yang dalam di tepinya. Aku lihat sih. Tetapi tetap
saja terperosok. Sudah jadi kebiasaan. Sekarang
mataku terbuka. Aku tahu dimana aku berada.
Ini salahku. Aku pun segera keluar.

IV
Aku sedang jalan di jalan yang sama. Ada lubang
Yang dalam di tepinya. Aku menghindarinya.

V
Aku lewat jalan lain.

Hadiah Wisuda

Tinggal beberapa minggu lagi, billy akan menyelesaikan studinya di universitas. pada suatu hari, billy, bersama ayahnya berjam-jam untuk keluar masuk berbagai showroom mobil baru yang ada di kotanya.
sudah menjadi gaya kebiasaan orang-orang kaya di kota itu untuk menghadiahkan mobil bagi anak-anak mereka setelah upacara wisuda di universitas.

ketika hari wisuda yang ditunggu-tunggu itu tiba, sang ayah memberikan kepadanya sebuah hadiah yang terbungkus rapi. billy segera berlari ke kamar untuk membukanya. tetapi betapa kecewanya hati billy. di balik bungusan yang rapi itu, hanyalah sebuah Alkitab, bukan sebuah kunci mobil baru yang diidam-idamkan sejak lama. serta merta billy melemparkan Alkitab itu dan langsung meninggalkan kamarnya sambil mengucapkan sumpah serapah bahwa ia tidak akan pernah kembali ke rumah itu.

sejak hari itu, billy dan ayahnya tidak pernah lagi saling bertemu. namun demikian, berita kematian ayahnya beberapa tahun kemudian, membawa billy kembali ke rumahnya. pada suatu malam, ketika tengah memeriksa harta milik ayahnya yang akan menjadi warisannya, billy menemukan kembali Alkitab yang dulu pernah dihadiahkan sang ayah kepadanya. ia membersihkan debunya dan untuk pertama kalinya ia membuka Alkitab itu.

tiba-tiba billy menangis terharu. di antara halaman Alkitab itu, ia menemukan selembar cek tunai, tertanggal hari wisudanya, uang sejumlah harga mobil yang pernah mereka minati bersama.

perasaan meyesal sungguh sangat menyakitkan.

Kamis, 14 April 2011

EGOSENTRIS yang berkuasa

kita udah diberi mulut untuk berbicara,
telinga untuk mendengar,
hati untuk merasakan..
mulut berjumlah satu dan kecil..
telinga berjumlah dua, di kiri dan kanan kita.
sudah selayaknyalah kita lebih banyak mendengarkan
daripada berbicara dan berkomentar..

entah kenapa tiap kali saya ingin mengutarakan apa yang ada didalam pikiran saya,
semua orang itu hanyalah berbicara..
mereka tidak pernah menggunakan kedua telinganya untuk mendengar
melainkan terus memberdayakan satu mulutnya..hanya untuk menoreh komentar.


itulah kenyataannya..
setiap manusia mempunyai sifat yang disebut egosentris.
coba ingat, ketika kamu memandang sebuah foto yang isinya dirimu dan teman-teman..
siapakah yang pertama kali kamu lihat?
pasti dirimu.
kamu akan memeriksa apakah tampangmu oke, gayamu keren, cantik/ganteng, senyummu sempurna, matamu merah/tidak..
iya kan?

hmm.. dari sifat dasar manusia itu, kita ga boleh membiarkan ke"egosentris"an kita membesar..
artinya, kita dianugerahi dua telinga agar kita lebih banyak mendengar menggunakan hati..

nah, agar kominukasi kita nyambung, gunakan dahulu telingamu..
jangan sekali-sekali berucap ketika teman kita belum selesai berbicara..

keep miracles of friendship

Selasa, 12 April 2011

Pupuk yang salah, tanaman pun akan layu nantinya

waktu itu saat saya pulang kuliah naik angkot 18 menuju Pondok Gede.
ada seorang ibu dengan dua anaknya yang masih kecil, perempuan.
yang tertua sekitar 4 tahun, dan yang kecil sekitar 1,5 tahun.
mereka naik angkot yang sama dengan saya dan pada saat yang bersamaan pula.
di dalam angkot hanya ada seorang ibu yang duduk di belakang supir.
saya mengambil posisi di dekat kaca belakang mobil, sementara ibu dan kedua anaknya itu duduk di hadapan saya.
anak perempuan yang paling kakak mau duduk sendiri, dan tiba-tiba dia merengek menarik-narik lengan baju ibunya.
"maa..ke rumah nenekk!!" kata anak perempuan itu.
ibunya hanya nyuekin dia.
sang anak terus menjadi-jadi sampai dia membuka jendela lebar-lebar dan hendak mengeluarkan kepalanya.
saya pun kaget dan berkata "dek, ntar kena mobil kepalanya!" kata saya sambil memegang tangan anak itu.
dia lalu menepis tangan saya, dan tetap meneruskan rengekannya.
"biarin aja mba, biar tau rasa" kata ibunya yang memangku anaknya yang kecil.
kalian tahu, anak perempuan yang merengek itu tiba-tiba mengeluarkan kata-kata yang menurut saya sangatlah tidak pantas.
"apa lu! tai lu! anjing!" katanya dengan suara mungilnya.
oh Tuhan... sangat disayangkan sekali. saya miris mendengarnya.
sang ibu yang mungkin malu, hanya cuek saja mendengarnya, dan tidak menoleh sedikitpun.
adiknya yang dipangku sang ibu memukul kepala kakaknya yang ngambek.
lalu sang kakak menjambak rambut adiknya dan seperti yang saya prediksikan, meledaklah tangisan adiknya.
apa yang terjadi? sang ibu mengeluarkan lembaran uang lima ribuan kepada anak perempuan yang kecil itu agar mereka berhenti menangis.
benar-benar didikan yang salah!
selama perjalanan menuju pondok gede, inilah kejadian menarik yang memilukan hati saya.
dengan senyumnya yang mungil, kedua anak itu memegang uang kertas.
dari cerita ini, saya menarik kesimpulan bahwa sang ibu telah salah dalam mendidik anak-anaknya. dia pikir, uang bisa menyembuhkan segalanya..
sungguh parah. bagaimana masa depan anak-anak itu nanti? pastinya mereka akan menjadi anak yang kurang ajar kepada orangtuanya.

Jumat, 08 April 2011

The Biggest Power

apakah kalian ingat sesuatu ketika membaca judul diatas? hmm...terlintas sosok seseorang di benak kita dan apakah sosok itu mengingatkan kita akan.. Cinta?

mana yang lebih besar,
sorak-sorai penonton saat timnasnya memenangkan piala dunia,
ledakan bom atom yang terdahsyat yang pernah ada,
gegap gempita milyaran umat manusia saat menjelang detik-detik terakhir di penghujung tahun..?



tidak ada yang bisa melebihi kekuatan Cinta. tidak satu pun.
ya, saya setuju dengan hal ini.

tidak ada yang bisa menggantikan kekuatan Cinta sang ibu kepada sang bayi saat melahirkannya ke dunia.
tidak ada yang bisa menggantikan kekuatan cinta seorang ayah kepada anak-anaknya saat membelikkan sebuah sepeda atau boneka.
tidak ada yang bisa menggantikan kekuatan Cinta seorang anak kepada orangtuanya saat membereskan rumah sebagai kejutan saat mereka pulang kerja.
tidak ada yang bisa menggantikan kekuatan Cinta seorang kakak yang dengan tulus berbagi permen kepada adiknya, meskipun bagiannya lebih sedikit.
tidak ada yang bisa menggantikan kekuatan Cinta seorang istri saat berdoa bagi suaminya yang bekerja di luar kota, tak penting betapa jauhnya.
tidak ada yang bisa menggantikan kekuatan Cinta seorang nenek ketika merajut baju hangat untuk cucu yang dicintainya.
tidak ada yang bisa menggantikan kekuatan Cinta seorang kakek saat membuat kandang untuk anjing peliharaan cucunya.
tidak ada yang bisa menyembunyikan kekuatan Cinta sepasang kekasih saat berpisah di stasiun kereta, dan berharap akan bertemu lagi.

dan tidak ada yang bisa menggantikan kekuatan Cinta Sang Pencipta bagi kita yang diciptaNya.

itulah Cinta, yang akan terus mengingatkan kita akan seseorang.
Cinta akan tetap ada, berdampingan dengan Harapan.

taruhlah Cinta dalam hatimu, dengan begitu Cintalah yang akan menaruh kebahagiaan bagimu.